Telebe News

www.Telebe.wordpress.com

3 Bukti pemerintah tak perhatikan Papua

3 Bukti pemerintah tak perhatikan Papua

Klaim pemerintah pusat bahwa selama ini selalu memperhatikan rakyat Papua, dinilai hanya omong kosong. DPR melihat, ada beberapa bukti pemerintah tidak memperhatikan kesejahteraan rakyat Papua. Salah satunya terlihat dari kebijakan impor pemerintah.

Anggota Komisi VII DPR yang juga tim pemantau Otonomi Khusus Aceh dan Papua Ali Kastella menyentil sikap pemerintah yang rajin melakukan impor. Pemerintah sangat enggan mengembangkan lahan petani dan tanah Indonesia karena pemerintah hanya ingin instan.

Salah satu yang diimpor pemerintah adalah Sagu dan Ubi. Menurut Ali, komoditas tersebut seharusnya bisa dikembangkan di Papua. Selain mengurangi impor, jika pemerintah mau mengembangkan di Papua, ini diyakini akan membantu masyarakat setempat.

“Papua tidak butuh teori. Pengembangan pangan lokal di Papua berapa yang dikembangkan, tidak ada. Sagu dan ubi-ubian malah impor. Bappenas hanya ingin cepat saja dan tidak memikirkan kebutuhan strategis dan penguatan pangan di sana yang tidak berkembang,” ucap Kastela dalam rapat antara pemerintah dan DPR, di gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/7).

Bukan hanya rajin impor, pemerintah juga disebut tidak pernah memikirkan masalah pendidikan di Papua. Pemerintah seolah lepas tangan dalam upaya memajukan kualitas SDM Papua.

“Pendidikan jangan hanya kirim orang saja sekolah. Infrastrukturnya diperkuat bisa jadi seperti ITB, IPB. Orang Jawa seharusnya belajar ke Papua, itu baru betul Indonesia. Papua dimajukan cerminan bangsa Indonesia,” katanya.

Dari segi kesehatan, pemerintah juga dinilai cuek dan tidak mau ambil pusing. Dalam programnya, pemerintah hanya memikirkan bagaimana cara menyembuhkan orang sakit, tapi tidak memikirkan bagaimana mencegah penyakit tersebut.

“Kesehatan, hanya orang sakit diobati. Sumbernya banyak dan tumbuh besar di sana. Angka kematian bayi masih 70 per 1000 kelahiran di Papua. Tingkat kesehatan masih rendah,” tutupnya.

Comments are closed.